Wawasan Kebangsaan
Bangsa ialah sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah, serta cita-cita yang sama.Bangsa Indonesia dipertemukan karena persamaan sejarah yaitu sama sama pernah dijajah oleh bangsa asing seperti Portugis,Belanda, Inggris dan Jepang dan memiliki cita - cita yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, ingin segera merdeka dan ingin hidup sejahtera.'
Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan di Indonesia lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan politik “devide et impera”. Maka para pemuda INDONESIA mulai memiliki kesadaran Bahwa perjuangan haruslah bersifat Nasional yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.
Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan. Tekad perjuangan pemuda Indonesia lebih ditegaskan lagi pada tanggal 28 oktober 1928 dengan di ikrarkan nya "Sumpah Pemuda"
SUMPAH PEMUDA
-Kami putra dan putri Indonesia mengaku Bertumpah darah satu, Tanah air Indonesia
-Kami putra dan putri Indonesia mengaku Bertumpah darah satu, Tanah air Indonesia
-Kami putra dan putri Indonesia mengaku Berbangsa satu, Bangsa Indonesia
-Kami putra dan putri Indonesia mengaku Berbahasa satu, Bahasa Indonesia
Dijaman Sekarang Anak muda yang notabene penerus bangsa telah mengalami pergeseran moral. Anak muda kini terjajah secara halus dengan Globalisasi, banyak dari mereka yang sudah terprovokasi dengan Proxy War yaitu konfrontasi oleh pihak lain. Konfrontasi tersebuh telah mewabah ke setiap lini kehidupan di Indonesia seperti HANKAM, POLITIK, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI dan masih banyak lainnya. Dahulu Bangsa Indonesia terkenal sebagai Bangsa yang sopan, santun , memiliki kearifan luhur budayanya dan bangsa yang suka bergotong royong membantu saudaranya yang terkena masalah, musibah, atau kesusahan. Kini orang menjadi Egois, Apatis, Anarki , lebih suka berfoya-foya dan membuang-buang uang. Banyak juga pejabat Negara yang menggunakan Kekuasaan yang dia miliki untuk memperkaya dirinya sendiri. ..
Sebuah Kutipan dari seorang Pahlawan :
PERJUANGAN KAMI MUDAH, KARNA KAMI BERJUANG UNTUK MENGUSIR PENJAJAH.
PERJUANGAN ANAK MUDA DI MASA YANG AKAN DATANG JAUH LEBIH SUSAH , KARENA MEREKA HARUS MELAWAN PENJAJAH DARI BANGSANYA SENDIRI
c) Makna Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:
(1). Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
(2). Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
(3). Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;
(4). Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;
(5). NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.
d) Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:
(1). Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
(2). Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan besatu;
(3). Cinta akan tanah air dan bangsa;
(4). Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
(5). Kesetiakawanan sosial;
(6). Masyarakat adil-makmur.
0 komentar: